Nadine’s 2nd B’day

Lihatlah…
Kaki-kaki kecil yg dulu berdiri dengan goyah
Sekarang sudah kokoh menapak, ringan berlari

Dengarlah…
Suara tangisan yg memekik perlahan itu
Kini berubah menjadi celoteh dan tawa riang

Rasakanlah…
Bayi mungil nan lucu itu
Sekarang mengukir cinta dan cita

Terimakasih Tuhan
Atas semua limpahan karunia yg telah engkau berikan
Pada putri kecilku Lentera Nadinecita

Tuhan
Lindungilah dia selalu
Sayangilah dia selalu
Bahagiakanlah dia selalu

3rd Wedding Anniversary

Dear one…that’s what you are to me.
Years ago when we met, I fell in love with you.
Nothing has changed;
I love you still…more than ever.
When you’re not near me, I feel an emptiness
that I can’t seem to fill.
When you are near, I feel complete.
I cherish your love and companionship
and always hope to please you.
I always wish for your happiness,
for I love to see the sparkle in your eyes.
I never imagined that someone could be
as important as you are to me.
Please stay near
and love me as I love you.

By Karl Fuchs

DIY #1: Gitar Listrik

Gitar ListrikBerhubung hari ini libur (dipaksa libur sebetulnya), daripada bengong mending isiin blog yg udah lama dianggurin 😀

Kali ini saya mau gosipin soal hobi hubby gw. Hubby tuh orangnya nggak bisa diem lama-lama, bawaannya gatel kek semut (halah perumpamaan yg ga jelas). Jadi dia suka membuat sesuatu DIY bahasa kerennya. Jadi di rumah kami yg mungil ini sudah ada beberapa obyek hasil keisengan dia. Nanti saya akan post satu demi satu.

DIY hubby yg pertama adalah GITAR LISTRIK. Sebetulnya gw mau nulis soal ini sedari dulu, supaya bisa di dokumentasikan secara bertahap, tapi berhubung malas, ya sudahlah terima jadi saja.

Jadi kisah ini bermula saat saya mulai hamil Nadine, entah ada angin apa tau-tau hubby bilang kalau mau buatin gitar listrik buat Nadine. Gubrak… pingsan dgn sukses, gitar listrik itu kan susah. Tapi bukan hubby klo menyerah bgt aja, akhirnya gw pun maklum sepertinya hubby lagi nyidam pengen buat gitar hahahah…

Mulailah dibeli satu demi satu bahan dan alat membuat gitar, kayu, tatah, amplas, gergaji, dan entah apa lagi. Saya sih senang aja karena tiap malam sepulang kerja hubby jadi betah di rumah, umek bahasa jawanya.

Seiring perut yg semakin membesar, gitar listrik yg diharapkan pun semakin terlihat bentuknya. Untuk karakteristik gitarnya nantilah saya tanyakan ke hubby, yg jelas gitar listrik ini sedikit gembung. Dan tepat 2 bulan sebelum saya melahirkan, gitar listrik untuk anak pertama kami Nadine pun selesai dibuat. Setelah dicoba suaranya pun  tak kalah merdunya  😀